Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan koalisi pemerintahannya rukun. Dia mengatakan, apabila ada yang menyebut koalisi pemerintah retak, itu keliru besar.
"Salah besar kalau ada yang menyampaikan koalisi ini sudah tidak rukun, keliru gede sekali. Kita rukun-rukun saja, nggak ada, kalau pas Bu Mega nggak salami Bang Surya, itu kelewatan saja," kata Jokowi saat berpidato di HUT ke-8 NasDem, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11).
Jokowi kemudian menyinggung lagi soal rangkulan. Dia menilai rangkulan Ketum NasDem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman tak ada yang salah jika untuk komitmen persatuan bangsa.
"Rangkulan itu apa yang salah, itu bagus, tapi sekali lagi juga semua kembali pada niatnya. Kalau niatnya itu untuk komitmen kenegaraan apa yang salah? Kalau rangkulan untuk komitmen kebangsaan apa yang keliru? Sangat bagus sekali apa yang dicontohkan Bang Surya," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan pernyataannya soal rangkulan hanya bercanda sehingga dia menyebut candaan itu hal yang biasa dilakukan sesama sahabat.
"Kalau saya ngomong seperti biasa, jangan ditanggapi ke sana, ke sini. Ada yang curiga, ada yang sinisme, ada yang nggak percaya, apanya yang salah? Apalagi tadi sudah disampaikan lagi dengan Bang Surya betapa sayangnya Bang Surya kepada Bu Megawati," kata Jokowi.
Salam Semua Agama
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan ucapan salam semua agama.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat malam, salam sejahtera untuk kita semua, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, salam kebajikan," kata Jokowi.
Jokowi juga membalas sapaan Surya Paloh. Jokowi juga mengucapkan selamat HUT ke-8 NasDem dan terpilihnya Surya Paloh menjadi Ketum NasDem kembali.
"Yang saya hormati, saya cintai, yang saya sayangi, Ketua Umum Partai Nasdem Bapak Surya Paloh serta seluruh jajaran pengurus dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote yang malam hari ini hadir," ujarnya,
Peluk Erat situs bandarq terpercaya
Jokowi memeluk erat Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di HUT NasDem ke-8. Jokowi sebelumnya memang mengaku ingin memeluk erat Surya Paloh.
Jokowi, dalam sambutannya, mengaku cemburu karena Surya Paloh merangkul erat Presiden PKS Sohibul Iman. Dia mengaku bakal memeluk Surya Paloh selepas memberikan sambutan.
Selain menyinggung rangkulan Surya Paloh ke Sohibul Iman, Jokowi berbicara banyak hal seperti isu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang disebut sengaja tak menyalami Surya Paloh hingga soal omnibus law. Setelah itu, Jokowi lalu mengucapkan terima kasih kepada NasDem.
"Terima kasih atas seluruh dukungan yang telah diberikan oleh Partai NasDem selama ini terhadap pemerintah maupun terhadap saya pribadi. Terima kasih," kata Jokowi.
Itu adalah kalimat penutup sambutan Jokowi kemudian meninggalkan podium berjalan ke tempat duduknya yang berada di sebelah Surya Paloh.
Surya Paloh lalu menyambut Jokowi. Keduanya berpelukan erat. Senyuman tampak di wajah Jokowi.
Megawati Sahabat Sejati
Sementara itu, Ketum NasDem menyapa Presiden Joko Widodo (Jokowi). Paloh menyebut Megawati sebagai sahabat sejati NasDem.
"Assalamualaikum. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang kita hormati, kita sayangi, kita banggakan, kita muliakan, Presiden RI Bapak Ir Joko Widodo, tentu beserta dengan Pak Wapres KH Maruf Amin," kata Paloh.
Paloh lalu menyapa Megawati. Paloh sempat meminta peserta yang hadir untuk mengulang menyebut nama Mega.
"Di tengah kita hadir presiden ke-5 RI, siapa dia?" kata Paloh yang disambut dengan ucapan Megawati oleh peserta.
"Sekali lagi saya mau dengar, Mbak Megawati dan dialah sahabat sejatinya NasDem," tuturnya.
Megawati tampak senyum dengan ucapan Surya Paloh itu.
Buka Komunikasi ke Oposisi
Ketua Umum Partai NasDem menyebutkan dua tekad partai mereka yang disimpulkan dari Kongres II NasDem. Surya Paloh menyatakan tekad yang pertama adalah menyukseskan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Kita baru saja menyelesaikan Kongres ke-2 yang kita laksanakan bersama selama kurang-lebih 4 hari. Suasana kongres yang begitu luar biasa dalam berbagai pembahasan yang telah dilakukan semuanya mencapai satu titik kesimpulan bersama," kata Surya Paloh.
"Partai ini harus tetap meneguhkan tekad dan semangatnya untuk tetap membantu suksesnya jalan roda administratif pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin," imbuh dia.
Surya Paloh berbicara soal membuka ruang komunikasi kepada pihak-pihak yang di luar pemerintahan. Ini juga jadi tekad NasDem.
"Partai ini juga meneguhkan sikapnya diperlukan terus menerus upaya membuka ruang komunikasi dan konsolidasi bersama dengan seluruh eksponen dan elemen masyarakat tanpa membedakan mereka yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan. Ini kedua tekad kita," tegas Surya Paloh.
Bicara Spekulasi
Di bagian lain, Paloh menyinggung proyeksi capres 2024. Paloh meredam spekulasi soal nama-nama yang dikabarkan bakal diusung NasDem di Pilpres 2024.
"Partai harus berani membuka inisiatif membuka ke seluruh potensi yang pantas, yang patut memimpin negeri ini. Maka tidak ada salahnya kita akan lakukan 2 tahun jelang 2024 dengan penuh kebaikan, melalui konvensi capres," kata Paloh dalam sambutannya.
"Kalau ada yang mengatakan 'ah ini berpihak untuk Bung Anies' ah salah itu, berpihak kepada Ridwan Kamil apalagi, salah juga itu.
Khofifah belum tentu, kader NasDem belum tentu lagi, jadi siapa, kita cari bersama," imbuh Paloh.
Paloh dalam sambutannya menerangkan dorongan dari para pengurus NasDem agar dia maju di Pilpres 2024.
"Kongres meminta kesediaan saya agar saya bersedia dicalonkan menjadi calon presiden 2024," kata Paloh disambut tepuk tangan gemuruh. Jokowi pun bertepuk tangan sambil tertawa.
Paloh menyebut kepercayaan dari pengurus-kader NasDem merupakan hal yang terberat. Tapi Paloh mengaku mengukur diri. Paloh menegaskan berkomitmen mendorong agar tokoh potensial didorong maju di Pilpres 2024.
"Bapak Presiden, Bapak Wapres, Mbak Mega yang saya sayangi, saya ingin nyatakan rasanya tidak mungkin membalikkan jarum kembali. Saya memberi hormat kepada kawan-kawan saya, kalau tawaran ini berlaku 20 tahun lalu saya siap untuk itu," ujar Paloh.
Karena itu, NasDem akan menggelar konvensi capres 2024. Konvensi ini, menurutnya, membuka seluruh potensi tokoh untuk memimpin Indonesia lewat Pilpres 2024. sumber berita dari (detik.com)
0 Komentar